Senin, 31 Januari 2022

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

 


PENDAHULUAN


1.       Latar Belakang

Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup.

Sebagai pamong, Guru diharapkan memiliki nilai-nilai positif yang dibutuhkan  untuk  membentuk karakter  pelajar pancasila  dengan memberi contoh  (Ing Ngarso Sung Tulodho) dan melakukan habituasi atau pembiasaan yang konsisten di Sekolah.  Untuk itu sangat penting bagi guru untuk dapat  mengembangkan budaya positif di sekolah  agar  dapat menumbuhkan motivasi intrinsik  dalam diri murid-muridnya untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab  dan  berbudi pekerti luhur. Tujuan membangun  budaya positif di sekolah adalah menumbuhkan karakter anak Adapun karakter yang diharapkan yaitu menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan agar terbentuk anak yang berkarakter profil pelajar pancasila

Akhir-akhir ini banyak kita temui anak yang tidak memiliki budi pekerti ataupun berkarakter. Untuk mengatasinya maka perlu dilaksanakan displin positif. Disiplin positif merupakan salah satu cara penerapan disiplin yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan anak untuk melakukan sesuatu tanpa sogokan, ancaman, maupun hukuman. Disiplin positif menggunakan motivasi internal dalam diri untuk mencapai tujuan Disiplin positif bisa diterapkan dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan pembuatan kesepakatan kelas.

Guru harus bisa memposisikan dirinya sebagai manager di kelas dan juga harus bisa menjadi coach untuk murid-murid disekolah. Hukuman dan Hadiah memang tidak bisa dihapuskan sepenuhnya dalam dunia pendidikan secara instan. Akan tetapi kita sebagai Guru Penggerak haruslah terus berfikir bagaimana menerapakan disiplin positif dengan cara-cara yang positif sesuai kodrat alam dan zaman murid. Kesepakatan Kelas bisa menjadi salah satu cara untuk membiasakan Budaya Positif di sekolah, yang tentunya itu merupakan hasil kesepakatan bersama antara guru dengan murid

 

2.       Tujuan

a.     Menumbuhkan karakter murid melalui disiplin positif

b.     Pembiasaan budaya positif disekolah oleh seluruh warga sekolah 

 

3.       Tolak Ukur

a.     Perubahan sikap dan perilaku siswa

b.     Keikutsertaan guru menyelesaikan masalah menggunakan restitusi

 

4.       Dukungan yang Dibutuhkan

a.     Kepala Sekolah

b.     Wakil Kepala Sekolah

c.     Bendahara

d.     Sarana dan prasarana untuk presentasi

e.     Rekan Sejawat

f.      Orang tua

 

5.       Linimasa tindakan aksi nyata

a.     Memohon ijin dan berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk pelaksanaan kegiatan

b.     Membuat keyakinan di kelas XII IPA 2

c.     Membuat slide persentasi untuk melaksanakan sosialisasi

d.     Memperbanyak dan membagikan slide presentasi sebagai bahan bagi peserta sosialisasi

e.     Membuat undangan sosialisasi

f.      Sosialisasi terhadap seluruh warga sekolah

g.     Melaksanakan restitusi terhadap siswa khususnya siswa yang terlambat

  

PELAKSANAAN KEGIATAN


1.       Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan aksi nyata menerapkan budaya positif di sekolah dimulai pada awal bulan Januari 2022 awal pelaksanaan semester 2. Kegiatan dimulai dengan meminta izin kepada kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan aksi nyata. Setelah mendapat izin kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan keyakinan kelas di lokal XII IPA 2.

Kegiatan pembuatan keyakinan kelas ini dimulai dengan perkenalan dengan siswa yaitu untuk mengetahui pribadi siswa dengan menyebutkan sifatnya tetapi harus diawali dengan huruf pertama panggilan mereka. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pembagian kertas clipnote kepada siswa untuk membuat gambar yang menerangkan kelebihan yang mereka miliki kemudian siswa ini menerangkan kepada teman-temannya. Gambar tersebut ditempel di dada siswa.

Kegiatan selanjutnya adalah kembali membagi kertas clipnote agar siswa membuat keyakinan kelas yang mereka inginkan. Setelah selesai kertas tadi ditempel pada karton yang sudah ditempel di depan kelas. Kemudian salah satu siswa merekap keyakinan yang berbeda sehingga didapatlah sebuah keyakinan kelas. Selanjutnya kembali ditanyakan ke siswa apakah mereka semua setuju terhadap hasil yang telah didapat tadi. Ternyata ada satu yang tidak disepakati sehingga kesepakatan tersebut dicoret dan keyakinan kelas yang disepakati bisa dilaksanakan di kelas XII IPA 2

Pada saat tugas piket ada seorang siswa yang terlambat. Siswa ini memang sering terlambat dan bisa dikatakan agak peka. Restitusi dilakukan kepada siswa ini. Alhamdulillah besoknya sampai saat ini siswa tersebut tidak pernah terlambat lagi. Awalnya saya sempat ragu karena siswa disekolah saya agak susah diatur. Seperti kata teman-teman siswa disini tidak bisa jika kita tidak keras nanti kita tidak akan didengar. Ternyata dengan restitusi hal yang dianggap mustahil bisa terjadi dan siswa ini tidak ada terlambat lagi.

Kegiatan berikutnya adalah kembali meminta izin kepada kepala sekolah untuk melaksanakan sosialisasi terhadap warga sekolah. Kepala sekolah meminta slide presentasi yang dibuat nanti diprint dan dibagi kepeserta. Setelah mendapat izin pembuatan slide presentasi mulai dilakukan kemudian di print dan diserahkan kepada sekolah kemudian diperbanyak petugas kepegawaian dan dibagikan ke peserta.

Petugas kepegawaian membuat surat undangan sosialisasi kepada seluruh guru dan karyawan. Wakil kepala sekolah menyebarkan undangan kepada seluruh guru dan karyawan. Kemudian sosialisasi dilaksanakan pada jam 11.00 sd 12.30 WIB. Untuk pengambilan video sosialisasi dibantu oleh guru PAI tetapi karena ada kendala pada alat perekaman menyebabkan kamera sering terhenti sehingga pengambilan video terpotong-potong. Pengalaman saya melaksanakan restitusi saya bagikan saat sosialisasi ini

Keesokan harinya kepala sekolah meminta saya untuk melaksanakan restitusi terhadap siswa yang terlambat. Saat itu siswa yang terlambat. Kepala sekolah mengumpulkan anak-anak dilapangan dan mengoper 5 orang untuk direstitusi setelah selesai dilanjutkan 5 orang berikutnya dan seterusnya. Alhamdulillah keesokan harinya siswa yang telah direstitusi dan membuat keyakinan diri tidak terlambat lagi

 

2.       Refleksi

Setelah aksi nyata ini dilakukan perlu dilaksanakan evaluasi terhadap tingkat keberhasilannya. Apakah hal yang dilakukan sudah benar dan bisa terjadi perubahan. Apakah tindakan ini akan dilaksanakan oleh guru yang lain walaupun hanya sebagian guru saja yang melakukan

 

3.       Hasil Akhir Aksi Nyata

Kegiatan disiplin positif ini sudah mulai berjalan. Setelah pelaksanaan restitusi persentase keterlambatan siswa mulai berkurang dan restitusi ini ternyata juga ditiru oleh beberapa guru dan petugas piket.

 

4.       Rencana perbaikan

a.     Pembuatan keyakinan kelas disetiap kelas

b.  Mengupayakan penerapan disiplin positif dilakukan oleh lebih banyak  guru lagi

c. Pembiasaan melaksanakan budaya positif terhadap seluruh warga sekolah

d.     Refleksi dan evaluasi setiap kegiatan

 

 

PENUTUP

Demikianlah upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam membangun budaya positif di sekolah. Dimana untuk mewujudkan ini membutuhkan proses yang yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat dan adanya ketidak yakinan dari pihak tertentu. Proses aksi nyata ini juga membutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di sekolah, guru, kepegawaian dan siswa sebagai sasaran utama.

Terima kasih bagi semua warga sekolah yang sudah mengikuti perjalanan berproses menuju pendidikan Indonesia yang lebih baik. Membentuk budaya positif di sekolah dengan berfokus pada kebutuhan murid dan pertumbuhan karakter positif melalui disiplin positif bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan dan butuh waktu serta perencanakan yang terbaik untuk murid dan sekolah. Semoga kedepannya kita sebagai guru bisa menghantarkan siswa menjadi pribadi yang berkarakter dan berprofil pelajar pancasila 

          Buah dari kerja keras ini dapat terlihat ketika kita menyadari bahwa murid kita telah bertumbuh menjadi seorang dewasa yang sukses di pekerjaan, kehidupan, dan relasinya dengan orang lain dengan karakter yang memiliki integritas tinggi, bertanggung jawab, dapat diandalkan, berbudi pekerti luhur, dan bermanfaat bagi lingkungan dan negara


DOKUMENTASI

 1.       Berkoordinasi dan meminta izin kepada kepala sekolah

2.     Pembuatan keyakinan kelas

3.      Pelaksanaan sosialisasi


4.       Kegiatan resitusi siswa

5.   Pembiasaan budaya positif dengan gotong royong


6.       Pembiasaan budaya positif senam bersama


7.       Pembiasaan budaya positif muhadarah dengan ustad

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGUMUMAN KELULUSAN SMAN 1 SITUJUAH LIMO NAGARI TAHUN 2025

Pengumuman Kelulusan Pengumuman Kelulusan Masukkan NIS Anda: Cek Kelulusan ...